LOMBA TELAH DITUTUP PADA HARI SENIN 12 MARET 2012. LOMBA SEDANG MEMASUKI TAHAP PENJURIAN. PEMENANG AKAN DIUMUMKAN PADA HARI MINGGU 18 MARET 2012.

Kamis, 23 Februari 2012

Puisi Karya DEWI BINTANGQU

 
 
 
 
 
 
 
1. Puisi Pertama
HANGAT CINTA KAMI

Seluruh rasa berkecamuk ruah,
Rindu dendam pada tumpahan rasa yg menikam,
Kami rindu nyanyian bersama,
Saat-saat bertatap muka,
Berjabat tangan,
Berpeluk mesra,
Berbagi cerita,,

Haru biruku mendera,

Saat harap jadi nyata ,
Kini kami telah bersama sang idola,

2. Puisi Kedua
NYANYIAN RASA
Bias kemuning memancar kerlingnya,,,,
Sayup kudengar kidung manja celotehkan kisahnya,,,,
Rumput ilalang sibuk serta dendangkan syairnya,,,,,

Senja bersahabat memeluk semesta,,,,,
Mega berarak sibuk ria berdandan,
Berdawai riang melodikan lagu cinta,,,,

Owh.....Sungguh ku telah jatuh cinta,,,,
Hati terbuai dentuman rasa, lenakan gairah jiwa,,,,
Inginku terbang raihmu, Mendekap tuk gapaimu,,,

Owh cinta....rasamu terbangkan hasrat...
3. Puisi Ketiga
CINTA ITU MENYAPAKU

Aku mengeja langkah pelan,
Susuri waktu menembus jarak,
Mencari sisa-sisa dari rasa,
Hampir separuh umurku kandas tak terenda,
Aku telah mengais rasa, pada serpihan lara,
Cinta yg dulu hilang, kini menikam jera,
Betapa tak sanggup ku mengkayuh dlm sendiri,
Tak mampu bersandar pada tiang yg mengakar,

Ada satu cinta yg hampir terlupa,
Buah hatiku,
Bintang terangku,
Yang selalu siap beri bias dalam gelap,
Yang selalu ada disetiap ku menahan dera,
Aku tak sendiri msh ada purnama esok yg kan beri kisah baru,
lumuri cerita indah kita...

*Prama Bintang buah hatiku, Selalu beri aku semangat di setiap desah nafas ini*

4. Puisi Keempat

CINTA DALAM DIAM


Mencintaimu dalam diam....
Aku tak mengerti...mengapa cinta berani lucuti hati,

Geraham jiwaku menghantarkanku pada gelombang rasa,
Rasa tiada tanding....
Aku semakin tak mengerti....datangnya cinta kali ini.

Gelora hasrat meninggi di menara hati....
Riuhnya menampar relung samudra....

Cinta dalam diam bertahta .... membisu tak terbata
menggenggam tiang...tanpa lentera,

Mencintaimu dalam diam....
Memupuk kembali segala rasa yang menjulang,

Rengat kandas dipelataran,
Bisu membatu di peraduan,

penakudewi7

5. Puisi Kelima



TENTANG ELEGI KEDAMAIAN

Hentak irama dalam kata, 
Memadu syair-syair dendang bertebar rasa, 
Hanya sebuah lagu lama, penuh syarat dan makna, 
Disana.... Aku pernah berharap menutur asa, 
Berkidung tentang lagu balada,

Kebersamaan telah tercipta,
Terukir pada gurat-gurat senyum manja, 
Canda tawa ria masih tersisa, 
walau raga beranjak tua, 
Tetapi lagu kami tetap sang idola,

6. Puisi Keenam

SAAT-SAAT BERSAMA

Antara kita pernah ada cerita,
Tentang cinta dalam dada,

Antara kita pernah ada rasa,
Tentang janji setia,

walau jalan jauh berbeda,
Namun satu dalam asa,

Pedih melanda tiada ku pinta,
Diriku kau singkir juga,

7. Puisi Ketujuh

CINTA DALAM LENTERA

Aku menanti bahagia di ujung tanduk rasa,
Riang di balik rinai mu,
Hanya sebutir bilur goda selaksa makna,
Merindangi taman ketulusan,
Jalan panjang berliku bebatuan,
Mewarnai cerita melegenda,
Kilau lentera menerangi gulita,
Menari indah dalam angan,
Mabuk dalam belaian malam,
Lena pada bisikan rasa,
Cinta...........
Hasrat hati ingin bicara,
Cinta...........
Jgn pergi meninggalkan cerita,

 penakudewi7

8. Puisi Kedelapan

AYAH


AYAH.....kata itu yg tak pernah kusebut,
Sedikit kenangan terakhir bersama ayah,
Baik dan bijak sepertinya,
Aku hanya ingat wajahmu dlm kenangan,
Teramat sangat rinduku padamu AYAH,
Terlalu singkat dirimu hadir disisiku,
Dekapanmu masih kurasa,
Belaianmu masih tersisa,
Sayangmu teramat berbisa,

AYAH.....teramat sebentar kau hadir,
Sungguh kebersamaan yg teramat singkat,
Ada yg tak sempat ku ucap dari bibirku,
Ada rasa yg tak terungkap dalam hatiku,
Jiwaku kangen akan kasihmu....
Ragaku rindu akan guraumu.....

AYAH....dalam hidupku,
Kau tetap semangatku...
Kau tetap hidupku....
Kau tetap  yg terbaik,

AYAH....ini aku yg ingin bisa,
Meraihmu.....
Menggapaimu....
Walau hanya bayang dan mimpi yg kukejar,

"(tersirat dlm benak anakku, kala dia sendiri, ada yg dia harap, ada yg dia damba, dan aku tau isi hatinya.....dan aku mewakili perasaan anakku ......love Bintang, kepergian Ayah hanya sementara, ada saatnya, hanya tentang waktu....dan kita hanya penghuni sementara yg hanya menunggu sabar berkalung ikhlas).
penaku dewi7

9. Puisi Kesembilan


SEKETIKA KUMERINDU

Seketika kumerindu,
Merindu pada bayang hadir MU,
Mengusik dalam gelisahku,
Dalam kesenjangan bathinku,
Aku tersesat mencari MU,

Seketika kumerindu,
Merindu pada belai MU,
Namun diriku bergejolak dosa,
Dosa yang menganga kian berpacu,

Seketika kumerindu,
Merindu pada dentuman tegur MU,
Menampar dalam tangisku,
Memberi jera,

Seketika kumerindu,
Merindu mendamba kasih MU,
Masih pantas bagiku memohon???
Masih pantas untukku meminta???
Sedang diriku hina.....


penakudewi2010

10. Puisi Kesepuluh

BUNDA

Bunda,,,,
Tulusmu adlh bukti nyata,
Bahwa embun yg kau tunjukkan,
Kini kurasa sejuk menggoda,
Bunda,,,,
Dalam tegar mu kulihat bayang sendu,
Sesekali kau menghela menutup pedih mu
Sungguh, tiada ada ragu,
Bunda,,,,
Kau kekasih sejati,
Kau hirup lelahmu ,,,sendiri,
Kau tenggak keringat yang tlh basi,
Bunda,,,,
Kata mu indah walau hati tak sanggup,
Senyum mu terpatri walau lidah tergigit,
Senang mu terlihat walau meronta,
Bunda,,,,
Lentera yg kau hias semakin nampak,
Ilmu yg kau rakit 
telah Aku sambung menjadi mahkota,
Segala cerita tentang petir yg menggelegar, 
Aku tak takut lagi,,,
Samudra yg luas terbentang,,,
Tlah Aku rangkum menjadi kisah perjalanan,,,
Bunda,,,,
Jgn pernah menjauh,
Aku tak ingin airmata mu terbuang,Menetes dan mengering,,,,

PenakuDewi7««
11. Puisi Kesebelas



DE'JOLIS 

Aku bahagia, 
walau kebahagian bersama de'jolis baru terlaksana,
Impian masa belia sangat mulia,
Kekagumanku trs mencabik arus memburu asa ingin bersua,
Kegelisahan yg jauh terlewat tak membwtku surut larut dlm selimut,

De'jolis pernah punya nama,
Pernah menjadi jawara pada tiang masa,
Hidup bangkit membawa suara,

De'jolis.....kau pernah harum ditaman hatiku,
Wangimu hidup pada setiap waktu,
Walau tembang mu tentang pilu dan kelabu,

Aku pernah menangis kapan waktunya tiba,
Dan kini usia semakin senja, 
Hanya pada semangat kutitipkan doa,
Ucap syukur ku telah bisa berbagi cerita,
 

12. Puisi Keduabelas

MASIH TENTANG SENJA


Senja....
Aku ingin melukis tentang keteduhan,
Tentang airmata yg pernah tumpah dipelukku,
Tentang dimana aku pernah jatuh dari jurang nestapa,
Tentang hati yg lara....

Senja.....
Galau nya hati kian berdendang,
Ku tak pernah berhenti memikirkannya,
Benakku terus mengusik cabik,
Segala tentangnya,

Senja......
Luka dihati ku rawat sendiri,
Pilu mengerang berteman kepedihan,

Masih tentang senja dgn segala rasa,
Curahanku telah meruah membanjiri keluh,
Bila esok msh ada masa yg kujelang,
Semoga bahagia yg ditakdirkan,

penakudewi280212

13. Puisi Ketigabelas

TENTANG LARA HATI


Senja di ujung gelisah.....
Camar manja masih terus menggoda,
Aku sedang tak ingin riang,
Resah ku pada sebuah penantian,
Aku telah menghitung titik embun yg kau janjikan,
Jalan setapak tak lagi terlewat,
Terselimuti ilalang jalang tinggi memahat,
Rasa pun terkikis termakan sadis,
Gemuruh jiwa lontarkan jala,
Susuri telaga yg pernah tercanpak,
Lara hati sibak rasa yg tersika,
Segala asa tentang dirinya terhempas kandas,
Duhai .... lara
Kegelisahan menderu didada,
Aku tak sanggup menahannya,
Deras memompa jantung hatiku,
Menindih beban rasa setengah jiwa,
Duhai... lara
Maaf kan diri membela,
Setiamu telah aku langgar,

penakudewi7
 

14. Puisi Keempatbelas



BUKAN UNTUK SEMBARANG HATI 
Malam.....

Berbahagialah yang memiliki malam yang tak pernah kau tinggalkan,
Bergembiralah yang memeluk malam yg tak pernah tersia-siakan,
Bersujud teteskan airmata penyesalan,
Sibuk berharap kebaikan,
Khusyuk bermunajat,
Raihlah malammu sbg pengobat hati kala sepi,

Malam....

Aku iri pada desiran angin yg tak henti berzikir menyebut nama MU,
Aku cemburu pada serdadu malam yg bersautan menyeru MU,
Aku iri pada bintang yg selalu menerangi orang-orang sholeh,
Yang selalu terjaga dari kantuknya,
Membiarkan airmata mengalir hanya kepada MU,
Yang berdiri tegak digelap sunyi,
Sementara aku masih saja akrab dengan duniaku,
Sibuk merangkai mimpi,

Malam....

Aku belum sempurna merangkul malamku,
Aku telah lalai,
Bodoh, melenakan raga ini,

Malam.....

Sepiku adalah pijak,
Hati tlh kotor oleh noda-noda jaman,
Membuai nikmat sesaat,

Malam.....

Jadikan aku sipengembara yang ingat PULANG


penakudewi7

15. Puisi Kelimabelas

SAJAK-SAJAK SANG MALAM


Masih ku terbata mengeja malam,
Bait-bait sunyi terbiar sembarangan,
Gemuruh angin sibuk bersautan,
Teriak gamang tentang kepedihan,
Kata-kata kotor sang pengecut lantang mengiang,
Adakah sebuah keberanian tak hanya bicara ?
Jadilah para pesolek yg berhias pada kerajaannya sendiri,
Memupuk akar yang nyaris mati,
Dalam rindang ku tak mau diam,
Masih ada sebait sajak jauh tertinggal,
Pada senyum sang malam,
Ku ukir aksara indah ,
Menjinakkan kemalangan,

penakudewi7

16. Puisi Keenambelas

I L A H I


Aduhai, seandainya skenario hidup itu disusun sendiri olehku,
tentu drama dan dialog kesedihan akan kuhapus dari skenario itu,
dan kuganti semuanya dgn kisah senang dan bahagia.
Tetapi, siapakah aku terhadap Penguasa hidupku?! Dialah Alloh,
yg dgn kekuatan-NYA membentangkan malam dan menggelarkan siang,
yg dgn kuasa-NYA menghidupkan dan mematikan,,
dan yg dgn ilmu-NYA mengetahui apapun yang tersembunyi dan terang-terangan.

Ya, Alloh....
Ini bukan kehendakku.
Ini diluar kuasa dan pengetahuanku.
Kehendak dan kuasa-MU telah menggeser irama cinta dan rindu dalam batin ku menjadi dendang sedih dan pilu. Sungguh, kebebasan yg Engkau berikan adalah mutlak.

Ilahi....

Bagaimana kan tidak tercabik-cabik perasaanku,  tersayat-sayat jiwaku dan tercerai berai hatiku,
bilaku melihat kekasih hati pergi menuju-MU, menuju hidup yg kekal abadi disisi-MU,
Ikhlas adalah obat,
Sabar adalah teman,
Rintih dan kesedihanku adalah saksi yang pilu,

"Wahai hamba yg sll beribadah.
 Lihatlah aku.....
 Kasihanilah daku, karena Engkaulah pengasih.
Bimbinglah daku menuju jln keselamatan,
Ajaklah jiwaku yg sll merintih berputus asa,
Inilah isi hatiku,
Itulah kuburku,
Mengungkapkan kepedihanku pada-MU"

Ilahi,...

Hatiku tertawan oleh tali cinta-MU,
Jangan biarkan hati ini diliputi oleh karat aneka dosa,
Janganlah campakkan daku dalam kegelapan neraka,

Ilahi....

Aku merunduk kepada-MU
Aku bersujud kepada-MU,
Aku teteskan airmata hanya kepada-Mu
Aku pasrahkan diri hanya kepada-MU

Hidup dan takdir  adalah perjalanan,
Tlah kusulam benang cinta dan kurajut dalam asa,
Untuk bisa hidup bahagia,
Tetapi inilah aku.......
yang hanya bisa mengaliri telaga dengan airmata,

17. Puisi Ketujuhbelas

ANDAI KAU MATAHARIKU

Andai kau matahariku, 
Biasnya tak ku biar sembarang, 
Takkan ku beri redup walau ku mendekap lelap, 

Matahariku... 
Sudi kiranya mampir pada bilik terhimpit,
Agar lelahmu ku jadikan nafas panjang,

18. Puisi Kedelapanbelas

PAGI YG BASAH 

Pagi yg basah....
tak lagiku berselimut resah,
Mentari beri senyum tercurah,
Lipatkan kerut-kerut gelisah, 

Pagi yg basah...
Langit biru penuh asa, 
Terasah mega menembus rasa, 
Kegelisah tak rejam setelah puisi-puisimu datang, 
Titian menyimpang di kesendirian,
mematung memeluk dingin, 

Pagi yg basah.... 
Aku tlh menari di menara cinta, 
berpijak menghitung jejak,,

(pangandaran,  3 Maret 201
saat ini ku saksikan cinta diatas langit dengan lukisan pelangi)


19. Puisi Kesembilanbelas




DUHAI CINTA

Diri masih menghitung waktu
Titianku yang panjang masih menanti
Memburu sesuatu

“ Duhai cinta…..

Maafku bila tak lagi pedulikanmu
Diri tanggup sendiri
merangkul mimpi


20. Puisi Keduapuluh


CORETAN HITAM PUTIH

Coretan hitam putih itu aku, 
Yang bertabur puji kata sayat seru sembilu,

Coretan hitam putih itu aku,

Lukiskan wajah lewat syair dan lagu,

Coretan hitam putih itu aku,
Yang tak bisa beri warna pada setiap gambarku,

Dan aku hanya bisa berpujangga dalam pena rasa,
Merangkai kata,
Menyusun makna,

Lukisan cerita tak bernyawa,
Penuh coretan yg memanah,
Dan coretan hitam putih itu A K U


4032012penakudewi7(lukisanku yg tak pernah selesai)



21. Puisi Keduapuluhsatu


BIDADARI DI ATAS SAJADAH 



CANTIK nian yang berKALUNG AKHLAK  KEBAIKAN,
INDAH nian SENYUM yg berTAHTA KEIKHLASAN,
MERDU nian DZIKIR yang terLANTUNkan,
SEJUK nian  DENTUMAN TASBIH yg di TAWARkan,
NIKMAT nian yang selalu berdua bersama2 KASIH NYA,
siang malam berALAS SAJADAH,,
siang malam berTABUR TASBIH,,
siang malam berMANJA pada KEIMANAN,
SUBHANALLOH,,

22. Puisi Keduapuluhdua



YA....ROBB,

Ya...Robb,
Telah aku aniaya diriku,
Dan telah berani melanggar karena kebodohanku,
Dan tlah kusandarkan diri ini pada dosa,

Ya...Robb,
Telah banyak kejelekan dan keburukan yg kukalungi,
Betapa banyak malapetaka yang aku cipta,
Betapa nista menzholimi diri,

Ya...Robb,
Betapa besar bencanaku,
Sedikit sekali amal-amalku,
Dan buruknya perangaiku,

Ya...Robb,
Betapa banyak rintangan yg Engkau singkirkan,
Betapa banyak bencana telah Engkau gagalkan,

Ya...Robb,
Kusandarkan hidup dan matiku,
Bersama nafas yg kembang kempis,
Bersama sisa nadi yg berdenyut,

Ya...Robb,
Bangunkan aku dari mimpi buruk ini...
Sadarkan aku dalam lena ini.....

Ya...Robb,
Janganlah Engkau biarkanku dalam beban berat belenggumu,
Jangan Engkau segerakan siksa atas perbuatanku,

penakudewi7

23. Puisi Keduapuluhtiga


PANGERAN LANGIT

Bila malamku telah angkuh,
Berteman pada siapa lagi diri ini???
Pangeran langitku telah pergi,
Terbawa jaman,
Terbawa lipatan sunyi,


Ratapku......membelah sunyi,
Membangunkan bintang yg terdiam,
Mengusik rembulan yang bergurau,


Dan bila malamku telah semu,
Ijinkan aku melukisnya kembali,
Menjadi gelora yang menderu,


Pangeran langit telah kembali,
Memberi selaksa bahagia,
Cinta tak lagi sumbang,
Rindu menghasut kalbu,


Pangeran langit,
Dikau adalah nyawaku,
Nafas dalam jiwa,
Nadi dalam hidup,


Pangeranku jgn kau beri aku getah yg membalut,


penakudewi7






Tidak ada komentar:

Posting Komentar