LOMBA TELAH DITUTUP PADA HARI SENIN 12 MARET 2012. LOMBA SEDANG MEMASUKI TAHAP PENJURIAN. PEMENANG AKAN DIUMUMKAN PADA HARI MINGGU 18 MARET 2012.

Minggu, 26 Februari 2012

Puisi Karya GANDI GENDON













1. Puisi Pertama

‎Hanya Engkau Tujuanku

Sejauh apapun ku tempuh meski jejak-jejak tinggalkan lara..
Ku jelajahi belukar rindu 

ku sematkan di ranting-ranting 
gelisah..
Aku ingin menitik di daunmu serupa embun..
Menjalin nada dlm distorsi jiwa
ku mendaki bukit di mana cintamu bersemayam.


Karena hanya engkau tujuanku..
Biarkan cintaku membiaskan cahaya mutiara menerpa kalbumu...


Biarlah perih pada hamparan pasirnya menjadi pendar-pendar selaka...aku tak kan berhenti mendaki...





2. Puisi Kedua


‎HANYUT DI ARUS CINTAMU

Tatapanmu indah meluluhkan segenap rasaku.. 
melambung sejuta hayal tentang keindahanmu.. 

tak mampu aku melukis di lembar biru kanvasmu

Sapamu lembut menghanyutkan aku di arus indah cintamu...

Lalu ku gores puisi tentang sekuntum bunga yg tumbuh di hati..
semakin kau menjauh semakin tumbuh rasaku..
Di arus deras cintamu aku terhanyut,

menuju pusaran di situ
segala keindahan melenakanku dalam genangan...rindu.




3. Puisi Ketiga



‎SENANDUNG LUKA

Kita berada di satu atap..
Dinding dindingnya menggores sajak tentang cinta yg beruai tangis perih, berlukiskan derama air mata..

Meski kita menapaki jalan seiring tapi ladang cinta hanya tandus dan kering..
Di sini hanya kita temui segala kesemuan hanya kepura puraan yg sempurna...

Kini ku lepas tanganmu kulepas dirimu agar tak lagi kau mencengkram jiwa ini..

Jika aku memang tiada di hatimu
biarlah ku hapus pedihnya rindu..

Biar aku menyendiri mendekap benih2 yg hampir mati

diantara kembang2 gelagah ku buang penat dan gundah..
Kan ku bakar lembar2 ode utkmu biar angin terbangkan asapnya dan tak ada lagi senandung luka...



4. Puisi Keempat







DI KEDALAMAN HATI

Pada lembar-lembar langit ku eja aksara
tentang indahnya rindu...
Mewarnai hati seperti larik pelangi...

Di kedalaman ini aku selami 
dan ku temukan mutiara berpendar merona 
di pusara cinta hanya terukir namamu...

Di kedalaman hati namamu terpatri...
Ku bingkai indah dengan puisi
agar setiap saat dapat ku sentuh
dengan ketulusan yg utuh...

Di kedalaman hati
namamu tak kan terganti 
ku jaga selamanya...
Ku rengkuh setulusnya...

5. Puisi Kelima

Elegi kerinduan


Ku ingin berenang di telaga bening..
Mendengar kicau burung2 di dahan nan rindang..
Shimphoni alam damai ku rindukan...

Ku rindu menapakan kaki di atas rerumputan..
Nikmati semilir angin menebar wangi aroma bunga2 liar.. 
Seribu unggas bernyanyi di atas bumi pertiwi...

Mentari senja merona menyepuh
warna emasnya..
Puisi di langit jingga menggores pena pujangga...
Elegi kerinduanku adalah sebentuk cinta padamu Indonesia..

6. Puisi Keenam

IBU CINTA TERINDAHKU

Kain selendang yang usang masih terbayang,

kain yang penuh cerita

akan tulus dan lembutnya cinta kasihmu ibu...

Untuk menggendong dan menidurkanku.

Didipan tua ku dengar kidungmu nan sarat makna
kala bulan dan bintang-bintang menaburi singgasana langit..
aku terhanyut dalam alur dongeng-dongeng
yang kau paparkan..

Ibu...
Air mata ini saksi kerinduanku
aku anakmu yang tak lagi dapat memelukmu...
Bait bait sajak ku tulis, tak cukup utk menebus rinduku padamu..

Kini hanya kesunyian yang panjang
di atas pusara dan wangi bunga-bunga kamboja..
Ku arungi hidup atas semua semua kata bijakmu... ku lewati waktu atas restumu..

Kau cinta terindahku...
Kau samudera rinduku...
Aku hanya mampu mengucap do'a
do'a yang mengarus dan tiada pernah surut...

Ibu.. Damailah dengan malaikat dan bidadari.
Damailah dalam indah surgawi...
Do'aku tulus dari sini..

7. Puisi Ketujuh

K A S I H

Hentikan tangismu...
Cukup sudah air matamu bercerita
tentang perihnya luka tentang sakitnya cinta nan lalu..

Kasih..
Mari duduklah di sisiku
kita pandangi langit senja yg menyepuhkan warna tembaga
ke seluruh maya pada

kasih..
Genggam erat tanganku hingga tak menyisakan ragu di hatimu
akulah yg akan menghapus lukamu,hanya aku yg mampu

kasih...
Dengarlah hati kita tergetar sekeras debur ombak...
Bernyanyi semerdu camar
membiru seindah samudera
merona seindah bianglala...

Kasih...
Hentikan tangismu
kini ada aku yg kan menemanimu
selamanya...

8. Puisi Kedelapan

IBU CINTA TERINDAHKU


Kain selendang yg usang masih terbayang,
kain yg penuh cerita
akan tulus dan lembutnya cinta kasihmu ibu...
Utk menggendong dan menidurkanku.

Didipan tua ku dengar kidungmu nan sarat makna
kala bulan dan bintang2 menaburi singgasana langit..
aku terhanyut dlm alur dongeng2 yg kau paparkan..

Ibu...
Air mata ini saksi kerinduanku
aku anakmu yg tak lagi dapat memelukmu...
Bait bait sajak ku tulis,
tak cukup utk menebus rinduku padamu..

Kini hanya kesunyian yg panjang
di atas pusara dan wangi bunga2 kamboja..
Ku arungi hidup atas semua semua kata bijakmu... 
ku lewati waktu atas restumu..

Kau cinta terindahku...
Kau samudera rinduku...
Aku hanya mampu mengucap do'a,do'a
yg mengarus dan tiada pernah surut...

Ibu.. Damailah dengan malaikat dan bidadari.
Damailah dlm indah surgawi...
Do'aku tulus dari sini..

9. Puisi Kesembilan

ADA APA DENGANMU

Langit bermendung hari kelabu 
sedang kau membisu seperti gunung batu..
Tak bisakah kau kembali ceria seperti hari2 lalu?

Canda tawaku tak mampu menghiburmu nyanyianku menguap ke langit biru..
Ada apa gerangan cintaku
salahkan aku?

Kenapa aku tak boleh memelukmu?
Kenapa kau tak bisikan kata indah di telingaku?
Bila kau tetap bisu aku akan pergi darimu jgn lagi mengingatku..!

"beb? Tahukah kamu kenapa aku membisu? Aku msh mencintaimu beb.. Ini semua ku lakukan karna nafasku bauu... lihatlah ada jengkol yg nyelip di gigiku... "
begitu bisikmu

ooo kenapa kau tak mengajakku
makan jengkol bersamamu beb?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar